Teks Puisi Di Kolong Meja, Dibacakan Setya Novanto Saat Pembacaan Nota Pembelaan
Setya Novanto membacakan Puisi saat penutupan Nota Pembelaan (Pledoi) puisi yang berjudul:
Di kolong meja ada debu yang belum tersapu
Karena pembantu sering pura-pura tak tau
Di kolong meja ada diangnya debu
Yang memang sengaja tak disapu
Bersembunya lama-lama
Karena takut dakwaan seru melintas membebani bahu
Di kolong meja tersimpan cerita
Seorang anak manusia menggapai hidup
Dirigi dari hari ke hari
Meraih ilmu dalam keterbatasan
Untuk cita-cita kelak yang bukan semu
Tanpa lelah dan malu
Beraama debu menghirup udara kelabu
Di kolong meja ada cerita sukses anak manusia
Yang semula bersahaya
Akhirnya bisa diikuti siapa saja
Karena cerdas caranya bekerja
Di kolong meja ada lantai
Yang mulus tanpa cela
Ada pula yang terjejak
Bergelombang siap menganga
Menghadang segala cita-cita
Apabila ada kesalahan yang membahana
Kolong meja siap membelah
Menerkam tanpa bertanya
Bahwa sesungguhnya
Ada beberapa sosok yang sepatutnya jadi sasaran
Di kolong meja ada pecundang
Yang sembunyi sembari cuci tangan
Cuci kaki
Cuci muka
Cuci warisan kesalahan
Apakah mereka senantiasa di sana
Dengan mental banci
Berlumpur keringat ketakutan dan sekali terbahak
Melihat teman sebagai korban dan menjadi tontonan
Jakarta, 05 April 2018
Hakim pun menyidiki dari setiap bait puisi yang dibacakan oleh Setya Novanto saat penutupan nota pembelaan (pledoi) di persidangan.
Di Kolong Meja
Di kolong meja ada debu yang belum tersapu
Karena pembantu sering pura-pura tak tau
Di kolong meja ada diangnya debu
Yang memang sengaja tak disapu
Bersembunya lama-lama
Karena takut dakwaan seru melintas membebani bahu
Di kolong meja tersimpan cerita
Seorang anak manusia menggapai hidup
Dirigi dari hari ke hari
Meraih ilmu dalam keterbatasan
Untuk cita-cita kelak yang bukan semu
Tanpa lelah dan malu
Beraama debu menghirup udara kelabu
Di kolong meja ada cerita sukses anak manusia
Yang semula bersahaya
Akhirnya bisa diikuti siapa saja
Karena cerdas caranya bekerja
Di kolong meja ada lantai
Yang mulus tanpa cela
Ada pula yang terjejak
Bergelombang siap menganga
Menghadang segala cita-cita
Apabila ada kesalahan yang membahana
Kolong meja siap membelah
Menerkam tanpa bertanya
Bahwa sesungguhnya
Ada beberapa sosok yang sepatutnya jadi sasaran
Di kolong meja ada pecundang
Yang sembunyi sembari cuci tangan
Cuci kaki
Cuci muka
Cuci warisan kesalahan
Apakah mereka senantiasa di sana
Dengan mental banci
Berlumpur keringat ketakutan dan sekali terbahak
Melihat teman sebagai korban dan menjadi tontonan
Jakarta, 05 April 2018
Hakim pun menyidiki dari setiap bait puisi yang dibacakan oleh Setya Novanto saat penutupan nota pembelaan (pledoi) di persidangan.
0 Response to "Teks Puisi Di Kolong Meja, Dibacakan Setya Novanto Saat Pembacaan Nota Pembelaan"
Post a Comment